Senin, 28 November 2011

Kritik Arsitektur

Tugas 1 ( Fotografi )

EGOSENTRIK MODERNISME DALAM KESERAGAMAN YANG DIPAKSAKAN

CURI STAR DALAM ARSITEKTUR

HAK VEGETASI VS HAK PEJALAN KAKI




Tugas 2 ( Tulisan)


SYMBOLIZM 
Yang pertama- tama saya coba cermati dalam tugas kritik arsitektur ini ialah bagaimana ketika fungsi sebuah gerbang lingkungan permukiman yang terdapat di jalan kebahagiaan raya Depok 2 Timur ditambahkan lagi fungsinya berupa identitas penujuk atas sebuah simbolisasi bangunan ibadah umat muslim (kubah masjid). Lalu seperti apa sebenarnya kebenaran dalam meletakkan sebuah simbolisasi atas bangunan dengan fungsi khusus tersebut…?

Dalam sebuah kekhasan areal hunian atau permukiman, sebuah gerbang biasanya memang jamak kita lihat guna menunjukan sebuah penanda keluar-masuknya sirkulasi baik kendaraan maupun pejalan kaki. Tak jarang kita temui pada area gerbang ini juga sebenarnya identitas yang tedapat di sebuah lingkungan permukiman dapat tersirat. Baik itu pemukiman bawah, menengah, maupun ke atas.

Lalu fungsi lain yang bisa dengan mudah kita rasakan ialah, dalam kondisi cuaca tertentu gerbang ini memiliki fungsi sebagai peneduh baik dikala terik matahari yang menyengat maupun dikala hujan, sebuah produk arsitektur yang berbasiskan fungsi tempat singgah sementara ( Shelter)

Disini coba kita amati dengan baik identitas yang muncul atas interfensi simbolisasi penunjuk bangunan ibadah (masjid) tersebut yang diletakkan dengan tanpa melihat dulu fungsi simbolisasi tersebut cocok atau tidak dalam hal penempatannya. Mungkin dari maksud yang dapat ditangkap. Kubah tersebut berfungsi menunjukkan bahwa ada kehadiran sebuah rumah ibadah dalam lingkungan permukiman tersebut. Sehingga akan memudahkan orang dalam mencarinya. Tidak hanya itu saja, seakan sebuah kubah tersebut belum cukup memenuhi fungsinya, masih ditambahkan lagi berupa papan hijau bertuliskan ayat alqur’an berwarna putih, mengingatkan saya ketika akan memasuki sebuah kawasan pemakaman umat islam (Kuburan)



Yang awalnya sebuah simbolisasi tersebut masih dapat dipahami fungsinya, namun ketika terjadi kelebihan dalam maksud yang ingin dituju tersebut, malah menambah ekspektasi yang berbeda lagi ketika kita melihat lebih detail atas intervensi desain tersebut.

Lalu dimana letak kebenaran dalam arsitektur tersebut bila sebuah desain cenderung ditampilkan secara berlebihan ???



Tugas 3 ( Sketsa)

 


























2 komentar:

ebiee mengatakan...

aaariff suka deh penyampaianya.. 'gambar terpenggal' bikin efek #jleb makin dapet hahaha :)

Arief Riansyah Bulwafa mengatakan...

haha thnks