Sebenarnya gue tau pentingnya sketsa dalam agar dapat memudahkan penuangan gagasan awal sebuah konsep... dan sketsa gue masih jauh dari layak untuk dapat dibilang baik ataupun bagus... tapi ada fase dimana sketsa juga bisa hadir dalam nuansa yang gak bagus-bagus amat tapi masih terlihat menarik. Semua pasti butuh apa yang namanya kesempurnaan dalam kemampuan sketsa. dan latihan akan membuatnya semakin sempurna
Selasa, 29 November 2011
Senin, 28 November 2011
Kritik Arsitektur
Tugas 1 ( Fotografi )
EGOSENTRIK MODERNISME DALAM KESERAGAMAN YANG DIPAKSAKAN
CURI STAR DALAM ARSITEKTUR
HAK VEGETASI VS HAK PEJALAN KAKI
Tugas 2 ( Tulisan)
SYMBOLIZM
Yang pertama- tama saya coba cermati
dalam tugas kritik arsitektur ini ialah bagaimana ketika fungsi
sebuah gerbang lingkungan permukiman yang terdapat di jalan
kebahagiaan raya Depok 2 Timur ditambahkan lagi fungsinya berupa
identitas penujuk atas sebuah simbolisasi bangunan ibadah umat muslim
(kubah masjid). Lalu seperti apa sebenarnya kebenaran dalam
meletakkan sebuah simbolisasi atas bangunan dengan fungsi khusus
tersebut…?
Dalam sebuah kekhasan areal hunian atau
permukiman, sebuah gerbang biasanya memang jamak kita lihat guna
menunjukan sebuah penanda keluar-masuknya sirkulasi baik kendaraan
maupun pejalan kaki. Tak jarang kita temui pada area gerbang ini juga
sebenarnya identitas yang tedapat di sebuah lingkungan permukiman
dapat tersirat. Baik itu pemukiman bawah, menengah, maupun ke atas.
Lalu fungsi lain yang bisa dengan mudah
kita rasakan ialah, dalam kondisi cuaca tertentu gerbang ini memiliki
fungsi sebagai peneduh baik dikala terik matahari yang menyengat
maupun dikala hujan, sebuah produk arsitektur yang berbasiskan fungsi
tempat singgah sementara ( Shelter)
Disini coba kita amati dengan baik
identitas yang muncul atas interfensi simbolisasi penunjuk bangunan
ibadah (masjid) tersebut yang diletakkan dengan tanpa melihat dulu
fungsi simbolisasi tersebut cocok atau tidak dalam hal penempatannya.
Mungkin dari maksud yang dapat ditangkap. Kubah tersebut berfungsi
menunjukkan bahwa ada kehadiran sebuah rumah ibadah dalam lingkungan
permukiman tersebut. Sehingga akan memudahkan orang dalam mencarinya.
Tidak hanya itu saja, seakan sebuah kubah tersebut belum cukup
memenuhi fungsinya, masih ditambahkan lagi berupa papan hijau
bertuliskan ayat alqur’an berwarna putih, mengingatkan saya ketika
akan memasuki sebuah kawasan pemakaman umat islam (Kuburan)
Yang awalnya sebuah simbolisasi
tersebut masih dapat dipahami fungsinya, namun ketika terjadi
kelebihan dalam maksud yang ingin dituju tersebut, malah menambah
ekspektasi yang berbeda lagi ketika kita melihat lebih detail atas
intervensi desain tersebut.
Lalu dimana letak kebenaran dalam
arsitektur tersebut bila sebuah desain cenderung ditampilkan secara
berlebihan ???
Tugas 3 ( Sketsa)
Minggu, 27 November 2011
Beberapa Metode Presentasi Arsitektur
Hahaha entar ya, gue kumpulin materinya dari arsitek-arsitek senior dulu
Ternyata Kuliah Arsitektur Itu... Lebih Enak Dijalani Tanpa Pengharapan, Bagaimana Bisa?...
Rasanya ngejalanin sesuatu tanpa pengharapan itu,enak. Berasa lebih ringan,mengalir, plong aja gitu. Lebih tepatnya metode ini membebaskan kita akan sebuah tekanan dalam prosesnya. Melepaskan rasa berharap akan sebuah kesenangan semata, yang kadang membuat batin terasa sedikit tertekan apabila rasa tersebut tidak terpenuhi. Saya merasa semakin banyak menerima pandangan dari beberapa arsitek senior tentang bagaimana jatung bangun dalam berprofesi sebagai arsitek, lalu kenyataan bahwa ini profesi yang cenderung belum diakui untuk bermasayarakat dalam kalangan tertentu, susah untuk mendapatkan proyek... ah berfokus pada hal-hal tersebut bahkan dapat menyebabkan rasa kecewa yang dalam apabila kelak profesi ini menjadi susah untuk dijalani, karna begitu jauh dari ekspektasi kita selama menimba ilmu di jenjang pendidikan akademis arsitektur.
Dalam prakteknya, saya malah merasa bahwa ini cara terbaik guna menjalani masa sulit tidur demi sebuah konsep dalam perancangan (contoh kecilnya lohh). Sepertinya sulit untuk berbuat seperti itu, dan kalo anda tidak percaya, saya tidak perduli hahaha...
Dalam prakteknya, saya malah merasa bahwa ini cara terbaik guna menjalani masa sulit tidur demi sebuah konsep dalam perancangan (contoh kecilnya lohh). Sepertinya sulit untuk berbuat seperti itu, dan kalo anda tidak percaya, saya tidak perduli hahaha...
Katanya Arsitek Itu Profesi Jangka Panjang Lalu, Bagaimana Korelasinya Antara ''Architecture, Cigarette, Drink, Sport"
Bagaimana korelasi..???...tunggu postingan selanjutnya ya
Tebak-Tebakan Dalam Arsitektur
tebak tebakan ini sebenarnya adalah upaya menghilangkan batas atau simbol pengarah yang sering kita lihat di setiap tempat seperti pakiran (contoh kecilnya nih) untuk mengarahkan.Bagaimana kulitas perencanaan itu berhasil atau tidak kadang juga dapat ditentukan dari seberapa baik kita selaku perancang dapat mengarahkan tebak-tebakan dari penggunanya hingga mencapai kondisi 75 % tepat atau lebih... gambarannya gini, ketika orang hendak parkir, kembali lagi, lalu keluar bagaimana ia dapat menebak arah dengan acuan kepada desain kita. entah itu susunan ruang (area) maupun bentuk. nah ini berdasarkan pengalaman meruang yang sering saya temui.loh. Lebih seringnya kondisi parkiran tersebut menambahkan simbol sebagai arahnya sebagai unsur yang tidak dapat dipisahkan, lebih tepatnya tidak akan berhasil bila tidak dibantu oleh simbol penunjuk arah. So.. tebak tebakkan arsitektur sepertinya punya sisi lain lagi yang mesti diupayaakn untuk mampu mengarahkan para penggunanya, ini kalo gue pikir guna mengukur sejauh mana sensifitas si perancangnya dalam berarsitektur....
Langganan:
Postingan (Atom)