Kamis, 24 November 2011

Sarjana Cuci Gudang (Wat De Pak)

Sial adalah ketika semua usaha yang terjadi selama 4 tahunan di institusi pendidikan hanya mengantarkan kita pada sebuah gelar sarjana cuci gudang. Konon yang seperti ini merupakan ketidaksiapan si peserta didik dalam menyandang gelar sarjana. hey kawan di indonesia ada berapa pulau?ditiap pulau ada berapa kota?di tiap kota ada berapa kecamatan?di tiap kecamatan ada berapa kelurahan?tiap keluarahan ada berapa Universitas? dalam setahun mereka akan meluluskan berapa sarjana muda yang kelak hanya akan mencari sebuah pekerjaan?... Sori jadi selama ini jenjang pendidikan tertinggi atau bisa dibilang sebuah universitas atau sejenisnya itu hanya merupakan tempat mengolah individu dengan kualitas pekerja? (tentu tidak semua juga dapat disamaratakan) hanya saja jika dikembalikan kepada judul di atas, sebenarnya lulus kuliah dan mendapatkan sebuah gelar lebih tepatnya didepan kita ada sebuah batu sandungan bukan batu lompatan... percayalah. Apalagi mahasiswa yang kuliah di jurusan arsitektur. Konon ini adalah profesi jangka panjang, profesi yang susah kaya, susah miskin(99untukarsitek), profesi yang hanya melayani beberapa proyek dalam satu tahun. Tidak seperti profesi dokter yang tiap hari kedatangan pasien, tidak seperti capster yang tiap hari ada yang memotong rambut, tidak seperti..... banyak lah contohnya.... tidak setiap hari arsitek akan di datangi klien guna mendisain sebuah bangunan atau apapun itu. Sialnya gue lagi dalam menjalani masa perkuliahan di jurusan arsitektur dan hanya tinggal menjalani beberapa semester lagi untuk menuju tugas akhir. Cap sarjana cuci gudang so pasti akan semakin terbayang dalam masa-masa sulit itu. rasanya ini batu sandungan semakin besar berada di jalur ini. Semoga saja arsitektur, tidak hanya ini... arsitektur itu adalah... gerak dan tindakan guna mendapat hasil positif dan negatif lalu direspons kembali guna mengevaluasinya agar menjadi terampil di bidangnya. intinya...ciptakan arsitekturmu sendiri :)

Tidak ada komentar: